Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, mengajak kalangan pengurus Muslimat
Nahdhatul Ulama (NU) di Sukoharjo senantiasa menggunakan “akik” ketika
mengikuti setiap pengajian.
Menurutnya, setiap pengajian yang diselenggarakan Muslimat NU akan semakin ramai pengunjung dengan syarat para panitia menggunakan “akik”. “Saya berpesan, setelah dilantik menjadi PAC Muslimat, para pengurus menjadi garda depan dalam menggelar setiap pengajian di desa-desa. Jika ingin pengajian itu ramai, syaratnya pengurus harus memakai ‘akik’,” kata Wardoyo diikuti gelak tawa hadirin.
“Akik” yang dimaksud Wardoyo bukanlah batu mulia yang belakangan menjadi primadona warga. “Akik” yang dimaksud Wardoyo merupakan kependekan dari kata aktif, komunikatif, inovatif dan kreatif. “Saya jamin, jika pengurus Muslimat bisa aktif, komunikatif, inovatif dan kreatif [AKIK], setiap pengajian yang diselenggarakan akan selalu ramai. Saya ingatkan, NU di Sukoharjo itu besar. Jangan sampai NU melempem. Banyak tokoh-tokoh besar dan kiai besar di Sukoharjo dari kalangan NU,” ucap Wardoyo.
Sementara itu, Ketua Muslimat NU Sukoharjo, Istiqomah Hasyim, mengatakan Muslimat NU kini sudah menapaki usia ke-69 tahun. Dia menyebut Muslimat NU pada awalnya merupakan kelompok pengajian ibu-ibu. Namun, seiring berjalannya waktu, Muslimat NU bisa bertransformasi menjadi organisasi yang kredibel.
“Organisasi Muslimat NU mengalami perkembangan luar biasa sejak dinahkodai ibu Khofifah Indar Parawansa ketika menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada zaman presiden Gusdur. Dan kini, Ibu Khofifah terpilih sebagai Menteri Sosial dalam susunan kabinet Pak Jokowi-JK,” terang Istiqomah.
0 komentar:
Posting Komentar