Selamat Datang di Website Kelurahan Kenep,Kec/Kab Sukoharjo | Jalan P.Diponegoro No. 08 Telp.(0271)5811587 kodepos 57518 | Pelayanan Warga dibuka setiap hari Senin-Kamis (08.00-12.00) dan Jum'at (08.00-11.00)sedangkan Sabtu libur

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Kelurahan Kenep merupakan salah satu desa yang mengandung banyak sejarah dan potensi. Desa yang ada di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, beralamatkan di Jalan P.Diponegoro No. 08 Kenep, Sukoharjo

Halaman Kelurahan Kenep

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Lembaga Kelurahan Kenep

Meliputi : LPM, BKM, PKK, Linmas

Pelayanan Di Kelurahan Kenep

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Industri Karak dan Rambak

Kampung Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Minggu, 19 April 2015

Gerak jalan santai dalam acara memperingati hari kartini

Kp. Kedunggudel, Kelurahan Kenep - Setiap Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. kita sebagai warga negara Indonesia khususnya perempuan merayakan Hari Kartini,dari tahun ke tahun sejauh yang kita ingat setiap hari. Kali ini warga kelurahan kenep khususnya dikampung kedunggudel RT 4 RW 3 ini memperingati hari kartini dengan mengajak seluruh warganya jalan sehat bersama yang diketuai oleh bapak ismoyo selaku RW 3. Dalam kegiatan ini dihadiri pula beliau bapak lurah kenep Sugiyatno, S.Sos dan bapak bayan kenep Mijikatoro Budi. Semoga makna Kartini ditahun ini dan juga tahun‐tahun mendatang bukan sekedar memperingati dengan kegiatan‐kegiatan tapi muncul Kartini‐Kartini baru yang melegenda seperti Ibu Kartini.Sebuah Bangsa akan maju tergantung pada kualitas perempuan.Dan dibalik suksesnya sebuah keluarga biasanya ada seorang perempuan yang kuat,dan tabah memikul beban sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang karyawati, dan seorang anggota masyarakat yang baik dan berkpribadian.

Jumat, 17 April 2015

Pengajian rutin di Masjid Darussalam Kedunggudel

Masjid Darussalam Kp. Kedunggudel, Kelurahan Kenep - Dikategori masjid tertua, semua warga baik pengurus masjid berusaha memunculkan suatu gagasan yang memiliki tujuan dan manfaat agar bisa memakmurkan masjid bersejarah pertama kali peninggalan para alim ulama pada saat penyebaran agama islam dikampung kedunggudel. Setelah itu munculah suatu ide/gagasan dari warga  yaitu setiap satu bulan sekali tepatnya setiap hari kamis diadakanlah suatu kegiatan yang dinamakan sarasehan (pengajian rutin). Kegiatan ini selain memakmurkan masjid tertua disisi lain yaitu membangkitkan iman dan islam warga yang berada dikampung kedunggudel karena agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Tidak saja di massa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang tetapi juga di zaman modern ini agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Kegiatan ini tidak menggunakan dana dari pengurus masjid namun dana bersumber dari iuran warga sekitar.



 

Rabu, 15 April 2015

Penilaian Lomba Desa / Kelurahan Tingkat Kab.Sukoharjo

Kelurahan Kenep - Pemkab Sukoharjo selalu serius dalam mempercepat proses pembangunan di desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sukoharjo, karena disadari bahwa keberhasilan pembangunan daerah bahkan tingkat nasional sekalipun sangat ditentukan oleh keberhasilan pembangunan di desa dan kelurahan yang merupakan garda terdepan pemerintahan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
Dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang tinggi terhadap pembangunan desa tidak hanya ditunjukkan dengan gelontoran dana yang besar ke desa tetapi sejalan dengan itu secara rutin dilaksanakan peningkatan sumber daya aparatur pemerintahan desa, yang bersinergi juga dengan lembaga-lembaga desa seperti BKM,PKK,LPM dan lain-lain.
Desa juga menjalankan kewenangannya terutama penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa. 


Minggu, 12 April 2015

Kerja Bakti Penilaian Lomba Bersih Desa

Kp.Kedunggudel, Kelurahan Kenep - Sebagai kampung yang maju antusias warga Kelurahan Kenep terutama di Kampung Kedunggudel dalam Bergotong royong sangat terlihat. Gotong royong, sebuah budaya khas Indonesia sebagai perwujudan harmoni kebersamaan dan kekeluargaan seluruh elemen masyarakat. Gotong royong menjadi perekat sosial paling efektif. Di dalam bergotong royong terjadi sinergi antar-partisipator sehingga kegiatan berjalan lancar, lebih hemat biaya dan memberikan kebanggaan khusus bagi yang terlibat. Dalam kegiatan ini seluruh warga khususnya di kedunggudel berharap bisa menjadi juara dalam lomba bersih desa. Kegiatan yang dilakukan warga meliputi membersihkan rumput yang mengganggu pandangan mata, pengecoran tepi jalan, pemasangan umbul-umbul, pemasangan tiang lampu di sepanjang jalan



Pemasangangan Umbul-Umbul

Besih Desa


Kp. Karangtal, Kelurahan Kenep - Pembangunan pedesaan adalah peningkatan kapasitas dan komitmen masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pembangunan, partisipasi masyarakat secara langsung dalam tiap tahap proses pembangunan adalah merupakan ciri utama pembangunan desa yang ideal. Dalam proses pembangunan partisipasi masyarakat berfungsi sebagai masukan dan keluaran, proses partisipasi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tahap yaitu mulai dari penerimaan informasi, pemberian tanggapan terhadap informasi, perencanaan, pelaksanaan, penelitian, dan penerimaan kembali hasil. Pembangunan sebagai input atau masukan diharapkan dengan adanya partisipasi masyarakat bisa menumbuhkan kemampuan masyarakat untuk berkembang secara mandiri, sedangkan sebagai output atau keluaran merupakan proses keluaran stimulasi atau motivasi masyarakat melalui berbagai upaya. Dalam upaya pembangunan desa partisipasi masyarakat mempunyai peran penting karena pembangunan desa sebenarya ditujukan untuk memajukan desa/kampung itu sendiri dan memanfaatkan berbagai potensi serta sumber daya yang ada. Semua masyarakat berbodong bodong gotong royong guna mendapatkan predikat kampung yang bersih dan indah.

Sabtu, 11 April 2015

Panen


Kp. Kenep, Kelurahan Kenep - Pertanian khususnya pada komoditi padi merupakan potensi daerah di kelurahan kenep karena 80 % dari penduduk kenep berprofesi sebagai petani. Karena disetiap musim panen dirata-rata per 1 hektarnya dapat menghasilkan 8 ton padi atau sekitar 180 sak, hal ini merupakan hasil yang sangat menggembirakan karena bisa di katakan berhasil, 








Kamis, 09 April 2015

Pameran Akik Terbesar Di Jawa Tengah

Sukoharjo - Pameran batu akik terbesar di Jawa Tengah digelar di Hartono Mall pada 7-8 April 2015. Bertajuk The Miracle Gemstone Indonesia, acara yang diselenggerakan oleh Kreasindo Utama ini menghadirkan beragam macam akik dari seluruh penjuru tanah air.
Menurut wakil ketua panitia acara, Ekalaya, dalam pameran ini pihaknya menghadirkan sedikitnya 125 stand yang di ikuti dari berbagai daerah di Indonesia seperti dari Aceh, Bengkulu, Palembang hingga Papua.
Dalam pameran ini tidak hanya memfokuskan kepada penjualan melainkan juga edukasi kepada para pengunjung. Hal itu dilakukan agar para pecinta akik dan masyarakat awam bisa membedakan secara detail antara batu akik asli dan palsu.
Akan ada  talk show dengan menghadirkan pembicara dari International Gemological Laboratory (IGL) sehingga para pengunjung yang tertarik bisa belajar tentang cara melihat unsur di dalam batu sehingga bisa melihat mana yang asli dan sintetestis.
Tidak hanya itu, untuk menyemarakan acara, digelar kontes batu akik untuk umum serta fashion show sebagai strategi untuk menarik pengunjung.

Sosialisasi Penertiban Penempatan Kios/Los Pasar Ir. Soekarno


Sukoharjo - Bertempat di Pendopo Graha Satya Praja Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan sosialisasi penertiban penempatan kios/los pasar Ir. Soekarno antara Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sukoharjo dengan pedagang pasar Ir. Soekarno, Selasa (7/4). Hadir pada acar tersebut Sekda Kabupeten Sukoharjo, Kepala SKPD, Pengurus HPP Pasar Ir Soekarno serta para pedagang pasar Ir. Soekarno.Menurut Kepala Disperindag Ir. AA Bambang Haryanto, kronologis awal diadakan pertemuan sosialisasi penertiban penempatan kios/los pasar Ir Soekarno adalah sebagai berikut, bangunan pasar selesai secara hukum dan sah pada tanggal 27 Desember 2014, kemudian diadakan pengundian tanggal 29 Desember 2014, Tirakatan pada tanggal 8 Januari 2015 dan tanggal 9 Januari 2015 diadakan boyongan para pedagang untuk menempati kios/los pasar Ir. Soekarno. Kemudian muncul gugatan dari para pedagang pasar karena adanya ketidakpuasan pembangunan pasar yang diwakili pengacara dari UGM.

Bambang Haryanto menambahkan, menurut aturan yang ada, 60 hari setalah diadakan pengundian secara sah tidak ditempati maka akan diambil alih oleh Pemerintah sesuai surat yang sudah dipegang para pedagang pasar warna biru dan putih. Belum adanya kemauan para pedagang pasar menempati kios/los merupakan kehendak para pedagang pasar itu sendiri, sehingga pengurus HPP Pasar Ir. Soekarno minta dipertemukan dengan Bupati Sukoharjo. Masalah terjadinya pasar didalam sepi disebabkan pedagang belum masuk sehingga banyak yang berada diluar. Pedagang yang berada didalam mengeluh kenapa yang diluar tidak dimasukkan. Pemkab terus berupaya mengatasi masalah ini serta mengajak semua pihak  untuk menjaga aset pasar dan menghargainya dengan baik.
Bupati Sukoharjo  Wardoyo Wijaya didalam sambutannya menegaskan, garis aturan sudah ada, demi kepentingan pasar Ir. Soekarno menekankan kepada para pedagang untuk menempati kios/los. Bila tenggang waktu sudah habis maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan melaksanakan eksekusi. Pemkab Sukoharjo memberi batas waktu sampai 23 April 2015, bagi pedagang Pasar  Ir Soekarno untuk menempati kios/los. Bentuk ketegasan lainya yakni mengambil alih kios/los apabila pedagang tidak taat pada aturan. Pemkab berharap persoalan di Pasar Ir Soekarno tidak berlarut-larut dan tidak ada penyelesaian.

Senin, 06 April 2015

Pembangunan Masjid Dikampung Jetis

Kp. Jetis, Kelurahan Kenep - Untuk dapat mewujudkan Sumber Daya manusia (SDM) yang beriman dan berkualitas sebagai modal investasi pelaksana pembangunan dimasa yang akan datang dibutuhkan keseimbangan sektor pembangunan itu sendiri, yaitu melalui pembenahan fisik penunjang peningkatan ekonomi serta pembangunan fisik penunjang peningkatan nilai-nilai spiritual dan keimanan. Dengan demikian dibangunkanlah sebuah masjid yang terletak di kampung Jetis, Kelurahan kenep, Kec/Kab Sukoharjo yang berfungsi sebagai tempat beribadatan seluruh kaum muslimin. Tujuan dari pembangunan masjid ini yaitu tak lain memberikan kemudahan masyarakat dalam beribadah dan terciptanya tempat ibadah yang kondusif dan indah sehingga mampu meningkatkan kekhusu’an dalam beribadah, juga menambah volume ruang untuk tempat beribadah agar dapat menampung jumlah jama’ah yang jumlahnya semakin hari semakin meningkat. Setelah pembangunan masjid ini terselesaikan  diresmikanlah masjid ini dengan nama Haddab Al Haddab.



Sabtu, 04 April 2015

Gotong royong


Kp. Bangkekan, Kelurahan Kenep - Secara nyata, tradisi gotong-royong telah melembaga dan mengakar kuat. Ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas keseharian masyarakat Indonesia. Khususnya di pedesaan Jawa, praktek gotong-royong, walau cenderung mengalami penurunan baik dari sudut pandang lingkup aktivitas maupun jumlah orang yang terlibat secara umum masih mendapatkan apresiasi positif dari warga masyarakat. Hal ini tampaknya juga dipengaruhi oleh salah satu karakteristik khusus, yaitu keeratan hubungan sosial yang dimiliki oleh masyarakat Jawa. Aktivitas gotong-royong dalam berbagai dimensinya memberikan implikasi semangat dan value untuk saling memberikan jaminan (self-guarantying) atas hak dan kelangsungan hidup antarsesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat di pedesaan. Hal ini juga dapat diacu sebagai salah satu strategi tradisional.

Sifat gotong royong di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ emperbaiki rumah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional.


Kamis, 02 April 2015

Wali Kota Tegal Bikin Berang

TEGAL - Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo berang kepada Wali Kota Tegal lantaran paparan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks-Karesidenan Pekalongan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Tegal, Kamis (2/4) disampaikan Kepala Bappeda Kota Tegal Drs Imam Baharudin. Padahal Wakil Wali Kota Tegal M Nursholeh tampak hadir dalam acara tersebut. Sementara Walikota Tegal Siti Mashita Soeparno sendiri sedang berada di Jakarta.
Menurut Ganjar, paparan yang disampaikan Kepala Bappeda inkonstitusional. Sebab, dalam pertemuan antar kepala daerah, yang berwenang menyampaikan paparan adalah Bupati atau Wali Kota. Jika berhalangan hadir, diwakilkan oleh wakilnya. Jika wakilnya tidak dapat hadir, baru didisposisikan pejabat di bawahnya.
"Ini inkonstitusional. Ada wakil wali kota kok yang maju Bappedanya. Ini tidak benar," kata Ganjar geram.
Ganjar pun memberikan peringatan lisan kepada Wakil Wali Kota Tegal agar kasus tersebut tidak terulang kembali.
"Dulu Gubernur tidak dapat memperingatkan. Namun dengan Undang Undang Pemerintahan Daerah sekarang saya bisa beri peringatan kepada kepala daerah," tandasnya.
Akibat kejadian ini, Ganjar tidak memberikan tanggapan atas paparan yang disampaikan Kepala Bappeda. Sehingga, prioritas pembangunan yang diusulkan Pemerintah Kota Tegal belum dapat dibahas dalam musrenbangwil eks Karesidenan Pekalongan.
Ganjar juga mengaku kecewa dengan sikap Wali Kota Tegal yang tidak memberi tahu ketidakhadirannya dalam musrenbangwil. Padahal, tidak sulit berkomunikasi dengannya.
"Karo gubernur ngomong gampang. Sms saja cukup. Tapi saya tidak mendapat izin itu," katanya.
Kehadiran kepala daerah dalam Musrenbangwil ini bertujuan agar gubernur bisa membicarakan masalah pembangunan dan mensinergikannya dengan kabupaten/kota. Sehingga, pembangunan dapat berjalan optimal dan tepat sasaran.

Menko PMK Puan Maharani Deklarasikan Sukoharjo Kabupaten Jamu

Sukoharjo - Deklarasi Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani diwarnai dengan aksi minum jamu bersama. Acara ini diikuti 10 ribu pelajar, di Alun-alun Satya Negara, Rabu (1/4). “Saya deklarasikan Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu, saya minta semua kalangan mendukung keberlangsungan Sukoharjo menjadi Kabupaten Jamu, agar perekonomian mereka terangkat,” kata Menko PMK, Puan Maharani, Rabu (1/4).
Puan Maharani berharap gubernur dan bupati menyediakan menu minuman jamu di kantornya masing-masing. Ia juga meminta semua kalangan mendukung keberlangsungan Sukoharjo menjadi Kabupaten Jamu. Pemerintah telah menetapkan jamu sebagai warisan budaya Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah komitmen menjaga kekayaan. Jamu rencanaya juga akan dipatenkan yang sesuai dengan standar nasional dan internasional.