Kp.
Bangkekan, Kelurahan Kenep - Secara nyata, tradisi gotong-royong telah
melembaga dan mengakar kuat. Ini diwujudkan dalam berbagai aktivitas keseharian
masyarakat Indonesia. Khususnya di pedesaan Jawa, praktek gotong-royong, walau
cenderung mengalami penurunan baik dari sudut pandang lingkup aktivitas maupun
jumlah orang yang terlibat secara umum masih mendapatkan apresiasi positif dari
warga masyarakat. Hal ini tampaknya juga dipengaruhi oleh salah satu karakteristik
khusus, yaitu keeratan hubungan sosial yang dimiliki oleh masyarakat Jawa.
Aktivitas gotong-royong dalam berbagai dimensinya memberikan implikasi semangat
dan value untuk saling memberikan jaminan (self-guarantying) atas hak dan
kelangsungan hidup antarsesama warga masyarakat yang masih melekat cukup kuat
di pedesaan. Hal ini juga dapat diacu sebagai salah satu strategi tradisional.
Sifat
gotong royong di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka,
seperti memperbaiki dan membersihkan jalan, atau membangun/ emperbaiki rumah.
Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja
bakti di RT/RW, di sekolah dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat
memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa
imbalan jasa, karena demi kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa
kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan
dan persatuan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar