Selamat Datang di Website Kelurahan Kenep,Kec/Kab Sukoharjo | Jalan P.Diponegoro No. 08 Telp.(0271)5811587 kodepos 57518 | Pelayanan Warga dibuka setiap hari Senin-Kamis (08.00-12.00) dan Jum'at (08.00-11.00)sedangkan Sabtu libur

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Kelurahan Kenep merupakan salah satu desa yang mengandung banyak sejarah dan potensi. Desa yang ada di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, beralamatkan di Jalan P.Diponegoro No. 08 Kenep, Sukoharjo

Halaman Kelurahan Kenep

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Lembaga Kelurahan Kenep

Meliputi : LPM, BKM, PKK, Linmas

Pelayanan Di Kelurahan Kenep

Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Industri Karak dan Rambak

Kampung Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Kamis, 25 Juni 2015

Preman Insyaf Sesungguhnya Ada di Sukoharjo

Sukoharjo - Nama Agung Syuhada melambung setelah diketahui sebagai guru ngaji keluarga Presiden RI sejak 10 tahun yang lalu. Namun tidak banyak yang tahu, sebelum mendalami agama, pengasuh Ponpes Kholifatulloh Singo Ludiro ini preman.
“Sebenarnya saya malu kalau ada yang tahu kehidupan masa lalu saya, setiap hari berkelahi dan punya banyak pengikut, suka mencuri barang orang tua dijual hanya untuk mentraktir teman,” kata Agung Syuhada, Minggu (21/6).
Sebagai mantan preman jalanan, pastinya sudah banyak mengenal karakter dari berbagai lapisan masyarakat. Inilah yang membuat, materi dakwahnya lugas, santai dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Setelah memutuskan untuk menikah, akhirnya kehidupan kerasnya di jalanan ditinggalkan dan mulai memperdalam ilmu agama. Hingga akhirnya memutuskan untuk mendirikan pondok pesantren untuk anak-anak jalanan dan tidak mampu.
Dengan perjuangan cukup keras, akhirnya cita-cita bersama istrinya yang berlatar belakang dari kalangan pesantren tercapai. Sebidag tanah di tepi Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dusun Mojo, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, yang dibelinya didirikan Pondok Pesantren Kalifatulloh Singo Ludiro.
Nama Singo Ludiro diambil dari perjalanan hidup Agung. Yang berarti, Singo adalah hewan Singa dan, Ludiro adalah kata lain dari darah. Dengan maksud, agar para santrinya memiliki semangat pemberani kerjak keras dan ceras.
“Saya menggambarkan singa itu hewan yang cerdas, pemberani dan kerja keras. Saya berharap darah singa bisa mengalir ke anak-anak santri saya menjadi generasi muda Islami yang cerdas, pemberani dan kerja keras,” tandasnya

Puasa Tak Surutkan Perangi Narkoba

Sukoharjo - Ratusan orang dari berbagai elemen menggelar aksi simpatik menolak makanan yang dicampur ganja di kawasan Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (25/6) sore.
Aksi yang didahului dengan orasi itu, diikuti Tim Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Fave Hotel Solo Baru, The Park Mall, Duta Wisata Sukoharjo dan KNPI Sukoharjo. Dalam orasinya, koordinator acara, Agus Widanarko itu menekankan, saat ini peredaran gelap Narkoba, sudah menyasar ke berbagai lini kehidupan. Di antaranya belum lama ini, BNN membongkar bisnis penjualan brownies ganja di Jakarta. “Kita harus lawan,” terang dia tegas.
Dikatakan Danar selaku Koordinator Tim Relawan P4GN, untuk itu pihaknya menggandeng sejumlah elemen untuk bersama-sama menyuarakan perang terhadap Narkoba. Bahkan ratusan orang dari berbagai elemen itu, membagikan 1.000 paket brownies yang aman. Karena dibuat dengan bahan-bahan alami. Bukan dari tanaman terlarang, ganja. “Kami juga membagikan paket Sembako dan selebaran sosialisasi hati-hati Narkoba di Jalan Ir Soekarno pada pengendara dan warga,” katanya.

Rabu, 24 Juni 2015

Ini Sebab Calon Peserta Pemilu Minim

Sukoharjo - Pengamat politik menilai pendidikan demokrasi oleh partai politik tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan sangat minimnya calon ataupun tokoh yang muncul dalam pilkada 2015 kali ini.
“Saya menilai, partai politik masih terlalu mengedepankan sistem berpolitik untung rugi. Sehingga ketika melihat situasi tidak begitu menguntungkan, mereka cenderung apatis dan enggan memunculkan calon,” kata Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto, Rabu (24/6).
Dikatakannya, di dalam berdemokrasi mestinya juga harus meperhatikan target jangka panjang, bukan hanya target jangka pendek. Seperti dengan memunculkan tokoh ataupun calon sejak dini agar lebih dikenal masyarakat sebagai investasi pemimpin di masa depan.
Namun faktanya, partai politik di Sukoharjo cenderung melihat peluang maupun potensi saat ini. Seperti, masih ragunya para partai politik yang kalah jumlah suara untuk mencalonkan kadernya sebagai bupati Sukoharjo.
Dengan sikap seperti ini, justru lebih menguntungkan partai besar yang juga mempunyai calon incumbent. Selain lebih dahulu mempunyai kesempatan untuk membranding calonnya, kalaupun nanti ada calon muncul di akhir waktu, sangat sulit untuk memperkenalkan diri kepada publik.
“Selain itu semua, masyarakat juga sangat mungkin untuk bersikap apatis terhadap sistem demokrasi. Dengan tidak menggunakan hak pilihnya, sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak maksimal,” tandasnya.

Selasa, 23 Juni 2015

Wardoyo Wijaya, Belum Tahu Pendampingnya

Sukoharjo - Calon Bupati Sukoharjo dari Partai PDIP menyatakan tidak ikut campur dalam menentukan rekomendasi siapa pendampingya. Sedangkan DPP PDIP baru mengeluarkan rekomendasi calon wakil bupati satu pekan ke depan.
“Saya tidak tidak ikut-ikut memilih siapa wakil bupatinya nanti, nanti malah keliru, yang jelas rekomendasi DPP PDIP ini berlaku tegak lurus dan harus dipatuhi semua kadernya,” kata Cabup Sukoharjo dari PDIP, Wardoyo Wijaya, Minggu (21/6).
Wakil bupati yang diajukan DPD PDIP Jawa Tengan sudah melalui fit and proper test di DPP beberapa waktu sebelumnya. Dari hasil ujikelayakan ini, DPP PDIP akan mengeluarkan surat rekomendasi pendampiang Wardoyo paling lama minggu depan.
Sedangkan Wardoyo Wijaya sendiri menerima surat rekomendasi dari DPP PDIP pada Jumat (19/6) saat menggelar rakor di DPD Jateng. Bupati Sukoharjo aktif ini menerimanya bersama tiga daerah lain se Soloraya, Boyolali (Seno Samudro), Solo (FX Hadi Rudiyatmo) dan Sukoharjo sendiri.
“Ketiga daerah sudah menerima rekomendasi namun hanya bupatinya dahulu, dan kami akan menggelar rakor untuk mensosialisasikannya ke tingkat bawah,” tandasnya.

Sabtu, 13 Juni 2015

Belajar Membatik, Peserta Mas dan Mbak Diajak Keliling Kenep

Kelurahan Kenep - Tidak hanya belajar cara membatik dan mengenal jenis batik, peserta pemilihan Mas dan Mbak Sukoharjo 2015, diajak berkeliling di Desa Wisata Kreatif Kenep, Kecamatan Sukoharjo. Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kenep, Agus Samiyono menerangkan, peserta mendapat kesempatan untuk mengenal desa yang ditetapkan menjadi kawasan wisata unggulan di Kota Makmur.
Di antaranya ke industri batik, pembuatan karak atau rambak, argowisata, industri jenang dan masjid tertua di Kota Makmur, Darussalam yang menjadi tempat perjuangan pejuang Kemerdekaan RI. “Mereka pun terlihat menikmati saat belajar membatik,” terang dia, Jumat (12/6).
Dikatakan Agus, selama ini Desa Kenep menjadi tujuan wisata. Tidak hanya bagi wisatawan lokal, tetapi luar negeri. Dengan pembangunan infrastruktur jalan (betonisasi, red) di kawasan tersebut yang tengah dilakukan Pemprov Jawa Tengah, diharapkan terus mengangkat pariwisata di Desa Kenep.
Selama ini, wisatawan pun tidak hanya bisa menikmati industri kreatif, wisata sejarah dan argowisata. “Juga terdapat lokasi outbond. Peserta kami ajak, biar melihat potensi desa,” katanya.
Dia menambahkan, peserta juga mendapatkan sajian kesenian dari siswa SD Negeri 1,2 dan 3 Kenep. Anak anak SD itu, menampilkan karawitan yang diiringi gending Kodok Ngorek dan tari-tarian Jawa yang cukup memanjakan mata.
Sebagai bentuk penghormatan pada peserta yang melakukan kegiatan di Desa Kenep, juga disematkan selendang batik khas oleh Lurah Kenep, Sugiyatno. “Kesenian Jawa kami sengaja tampilkan melalui kreasi anak-anak SD, biar lebih mengena,” aku dia.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Suramto dalam sambutannya mengungkapkan, peserta diharapkan bisa mengambil nilai positif dari kunjungan ke desa-desa. Di antaranya dalam masalah pelestarian kekayaan budaya Jawa, seperti membatik. Nantinya, setelah benar-benar terjun dalam masyarakat, Duta Wisata 2015 harus bisa memasarkan dan mempopulerkan wisata di Kota Makmur. “Mereka belajar hulu, kemudian selanjutnya mereka harus mempraktekkan,” ungkap dia.

Rumah Janda Ludes Terbakar

Sukoharjo - Sebuah rumah di Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari nyaris tak bersisa setelah dilalap api. Beruntung tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, karena saat kejadian rumah dalam keadaan kosong.
“Begitu kami menerima informasi dari masyarakat adanya kebakaran, kami langsung mengerahkan dua armada damkar ke lokasi, dan tidak terlalu lama api berhasil dipadamkan,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Sukoharjo, Margono, Sabtu (13/6).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di rumah milik Sulastri (35), waga Dusun Ngadipiro RT 03/03, Desa Grajegan, Tawangsari. Saat kejadian, Sulastri berdagang di pasar, sedangkan anaknya sudah berangkat ke sekolah.
Api kali pertama diketahui tetangga korban dan langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana bersama warga lainnya. Sebagian melaporkan kejadian ke BPBD Sukoharjo dan Polsek Tawangsari.
Sampai saat ini, pihak kepolisian belum mengetahui penyebab kebakaran yang menimpa rumah janda beranak tiga ini. Sementara itu, pihak BPBD menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada dan berhati-hati, karena musim kemarau sering terjadi kebakaran.
“Kami menghimbau agar saat meninggalkan rumah untuk memastikan aliran listrik,” tandasnya.

http://www.timlo.net/baca/68719623425/rumah-janda-ludes-terbakar/

Kamis, 11 Juni 2015

Pengajian Rutin Setiap Hari Kamis Menyambut Bulan Ramadhan

Masjid Darussalam Kp. Kedunggudel, Kelurahan Kenep - Dikategori masjid tertua, semua warga baik pengurus masjid berusaha memunculkan suatu gagasan yang memiliki tujuan dan manfaat agar bisa memakmurkan masjid bersejarah pertama kali peninggalan para alim ulama pada saat penyebaran agama islam dikampung kedunggudel. Setelah itu munculah suatu ide/gagasan dari warga  yaitu setiap satu bulan sekali tepatnya setiap hari kamis minggu kedua diadakanlah suatu kegiatan yang dinamakan sarasehan (pengajian rutin). Kegiatan ini selain memakmurkan masjid tertua disisi lain yaitu membangkitkan iman dan islam warga yang berada dikampung kedunggudel kelurahan kenep karena agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Tidak saja di massa premitif dulu sewaktu ilmu pengetahuan belum berkembang tetapi juga di zaman modern ini agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Demikian pentingnya agama dalam kehidupan manusia, sehingga diakui atau tidak sesungguhnya manusia sangatlah membutuhkan agama dan sangat dibutuhkanya agama oleh manusia. Kegiatan ini tidak menggunakan dana dari pengurus masjid namun dana bersumber dari iuran warga sekitar.

Minggu, 07 Juni 2015

Ribuan Kader PDIP Ikut Ziarah

Sukoharjo - Ribuan orang simpatisan partai PDI Perjuangan mengikuti Ziarah Kebangsaan Posko Puan Maharani ke Makam Bung Karno di Blitar. Mereka berangkat sekitar pukul 21.00 WIB dari Lapangan Makam Haji, Kartosuro. Ziarah Kebangsaan ini diberangkatkan langsung oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.
“Kami memberangkatkan 48 Bus ke kota Blitar dalam rangka Ziarah Kebangsaan. Pesertanya ada 2.411 orang,” ungkap Bupati Sabtu (6/6) malam.
Ziarah ini merupakan program tahunan dari Posko Puan Maharani Solo. Acara yang telah menginjak tahun kedua ini dimaksudkan untuk semakin menguatkan rasa kebangsaan dan nasionalisme diantara kader PDI Perjuangan.
“Ini yang kita berangkatkan kan cuma sedikit, nah dari yang berangkat ini diharapkan bisa bercerita kepada tetangga dan saudara tentang siapa itu Bung Karno, dengan begitu rasa memiliki negara ini terbangun,” terang Wardoyo.
Pria yang juga ketua DPC PDIP Sukoharjo ini menyampaikan bahwa selain mengunjungi makam Bung Karno, peserta juga akan mengunjungi rumah Sukarno muda sewaktu tinggal di Blitar.
Salah seorang peserta Ziarah Kebangsaan, Sadikin mengatakan, dirinya baru pertama kali mengunjungi makam Bung Karno. Dirinya sangat senang bisa berkunjung kesana, dan akan berdoa untuk Bung Karno.
“Saya akan berdoa untuk Bung Karno dan untuk Indonesia,” katanya.

http://www.timlo.net/

Kamis, 04 Juni 2015

Di Sukoharjo, Kawasan Ini Bebas PGOT

Sukoharjo - Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ir Soekarno ditetapkan sebagai kawasan bebas pengemis gelandagangan dan orang telantar (PGOT). Sanksi sudah diberlakukan paska dilakukan sosialisasi bersama Satpol PP Provinsi Jawa Tengah di Simpang Lima Sukoharjo Kota, Kamis (4/6).
“Ya mulai berlaku sejak disosialisasikan, artinya sejak hari ini sampai selama-lamanya, jika ada yang nekat melanggar akan kami tindak dan akan kami serahkan kepada lembaga yang khusus menangani PGOT utuk disalurkan ke arah produktif,” kata Kepala Satpol PP Sukoharjo, Sutarmo, Kamis (4/6).
Dua kawasan ini menjadi pilot project oleh Satpol PP Provinsi Jawa Tengah dan Sukoharjo dalam menerapkan kawasan bebas PGOT. Selain dua jalan utama ini, jalan-jalan yang berpusat di Tugu Adipura di Simpang Lima Sukoharjo juga diterapkan sebagai kawasan bebas bagi gelandangan maupun pengamen dan pengemis.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo juga akan menerapkan kawasan bebas PKL di sejumlah titik jalan. Namun hal ini masih dalam tahap wacana dan masih dilakukan kajian lebih endalam oleh tim dari Satpol PP dan instansi terkait.
“Kami harapkan dengan penerpan kawasan bebas PGOT dan PKL ini, lebih mudah untuk menata wajah kota namun tidak mengesampingkan pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah,” tandasnya.

Lindungi Budaya Daerah dengan Buku

Semarang - Jawa Tengah memiliki budaya dan kesenian daerah yang sangat beragam. Potensi itu perlu dijaga kelestariannya. Buku menjadi salah satu media penting untuk melindungi sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Tengah Drs Budi Wibowo Msi pada Launching Buku Nganten dan Panca Wisata Ing Semarang dan Ansamble Musik Kulintang Kayu Minahasa Goes to UNESCO di Wisma Perdamaian, Rabu (3/6) malam.
Menurut Ganjar, dengan dituangkan ke dalam buku, potensi budaya dan kesenian Jawa Tengah akan mendapat perhatian dan diakui oleh kalangan masyarakat di tingkat nasional bahkan dunia. Sehingga, dapat mencegah upaya negara lain yang ingin mengklaimnya
"Jangan sampai potensi yang kita miliki terlupakan. Baru kemudian kebakaran jenggot manakala ada yang merasa memiliki," katanya.
Dia pun meminta launching buku tentang budaya dan kesenian dapat melibatkan generasi muda agar menjadi pembelajaran tentang potensi yang dimiliki daerahnya. Dengan begitu, membuka peluang bagi mereka untuk ikut berpartisipasi melestarikan budaya.
"Bukunya tolong diperbanyak untuk kalangan masyarakat luas, sekolah-sekolah, perpustakaan-perpustakaan umum untuk dijadikan referensi keilmuan maupun menambah wawasan masyarakat," tuturnya.
Dia berharap, ke depan akan muncul banyak buku yang mengangkat potensi-potensi lain agar Jawa Tengah semakin dikenal di dunia internasional serta dapat mengukuhkan Jawa Tengah yang berkepribadian di bidang kebudayaan.

Rabu, 03 Juni 2015

Tabrak Truk, Jazz Nyaris Hancur

Sukoharjo - Kecelakaan antara mobil sedan dengan truk boks terjadi di ruas Jalan Jenderal Sudirman Sukoharjo Kota Rabu siang (3/6). Peristiwa ini diduga terjadi karena pengendara mobil sedan mengantuk dan tidak dapat mengendalikan kendaraanya.
“Dari keterangan saksi-saksi dan olah TKP, diduga pengemudi mobil sedan mengantuk dan secara tidak sadar masuk ke jalur berlawanan. Sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Hery Haryanto, Rabu (3/6).
Peristiwa kecelakaan di depan SMK I Sukoharjo terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Antara mobil Honda Jazz AB 120 AR dengan truk box AD 1352 MB. Kronologis kejadian, menurut polisi, Honda Jazz dikendaraai Sri Zaenal Arifin melaju dari arah Solo menuju kantor Kejari Sukoharjo. Namun sampai di lokasi kejadian, mobil lepas kendali dan masuk ke jalur berlawanan.
Dari arah selatan truk box milik PT Sritex yang dikendarai Widodo melaju sedang. Tiba-tiba ditabrak Honda Jazz di bagian box kanan hingga tangki solar bocor. Sedangkan Honda Jazz mengalami rusak parah di seluruh sisi kanan mobil.
“Kasus ini sudah kami tangani dan masih kita selidiki, tapi yang jelas tidak ada korban jiwa kerugian material ditaksir sekitar Rp 40 juta,” tandasnya.

Renungkan Kembali Nilai Luhur Ajaran Budha

Magelang - Presiden RI Ir H Joko Widodo mengajak umat Budha untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur ajaran Budha yang universal pada perayaan Dharmasanti Waisak Nasional Umat Buddha Indonesia 2559 BE/ 2015 di Taman Lumbini kawasan Candi Borobudur Jawa Tengah, Selasa (2/6) malam.
“Waisak kali ini jadi momentum untuk membangun nilai luhur bangsa dan menjaga sesanti yang ada di buku Sutasoma yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai ajaran Buddha penting dalam membangun bangsa yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Karena membangun masyarakat seperti itu perlu perjuangan sebagaimana dicontohkan Buddha Gautama," kata Jokowi.
Dharma yang dilaksanakan dengan baik akan melindungi pelaksanaannya dari kemerosotan dan kehancuran. Nilai universal sang Budha sangat penting untuk membangun sebuah bangsa yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Ajakan Presiden Jokowi juga diserukan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP. Penerapan ajaran Buddha bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari dalam bentuk jalan mulia yang memiliki delapan unsur. Yakni pandangan yang benar, pikiran yang benar, ucapan yang benar, perbuatan yang benar, mata pencaharian yang benar, daya upaya yang benar, perhatian yang benar, dan konsentrasi yang benar.
“Sesuai dengan tema perayaan Kembangkan Benih KeBuddhaan Dalam Diri Masing-Masing, marilah kita kembangkan ajaran Buddha di kehidupan sehari-hari agar menjadi warna bagi kehidupan rakyat Jawa Tengah yang merupakan benteng Pancasila,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Rangkaian perayaan Waisak sendiri telah dimulai sejak dua hari menjelang hari perayaan, seperti ritual pengambilan air suci di Sendang Jumprit Temanggung dan api suci dari Mrapen hingga prosesi jalan kaki para umat Buddha bersama para biksu Sangha Walubi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.
Dalam prosesi tersebut mereka membawa air berkah dan api dharma sebagai sarana pujabakti saat detik-detik Waisak yang jatuh pada Selasa malam pukul 23 menit ke 18 dan detik ke 34 WIB di pelataran Candi Borobudur yang ditandai meditasi selama beberapa saat.
"Nilai-nilai Buddha turut melandasi jati diri dan karakter bangsa Indonesia. Umat Buddha cinta damai dan menolak kekerasan. Yang melakukan kejahatan berarti menodai ajaran Buddha dan bukan umat Buddha tulen," kata Koordinator Dewan Sangha Walubi Biksu Tadisa Paramita Mahasthavira.

Selasa, 02 Juni 2015

Kemenkominfo Diminta Tutup Akun Jejaring Sosial yang Melegalkan Ganja

Sukoharjo - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diminta untuk tegas menutup akun media sosial melegalkan ganja. Kondisi ini sangat berbahaya bagi generasi muda jika terpengaruh untuk mengkonsumsi narkotika golongan I ini.
“Dalam satu tahun terakhir ditemukan banyak sekali akun jejaring sosial Lingkar Ganja Nusantara, grup Facebook ini. Bahkan sudah merambahke Kota Solo dan Sukoharjo dengan anggota lebih dari 400 orang,” kata Koordinator penyuluh BNK Sukoharjo, Agus Widanarko, Selasa (2/6). Lingkar Ganja Nusantara merupakan grup Facebook beranggotakan kumpulan remaja yang berupaya melegalkan ganja. Di Sukoharjo sendiri ada dua grup dengan nama, Dukung Legalisasi Ganja Solo-Sukoharjo dengan 405 anggota dan 75 anggota. Kondisi ini dinilai sangat berpengaruh terhadap bertambahnya pengguna dau Ganja di kalangan remaja dan pelajar. Pasalnya, pengguna jejaring sosial saat ini rata-rata dari kalangan pemuda dan mahasiswa.
“Ganja masuk kategori narkotika golongan I dengan ancaman hukuman paling berat, karena mudah didapat, dan juga, memiliki efek jangka panjang yangsangat membahayakan penggunanya,” tandasnya.

Ada Tantangan Besar Selain MEA

Semarang - Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN di Indonesia, khususnya Jawa Tengah jangan sampai mengecohkan perdagangan bebas di kawasan negara lain. Sebab, nilai impor yang mengkhawatirkan justru dari China.
"Impor kita, Jateng, 41 persen dari China. Persentasenya makin lama makin tinggi. Karenanya, MEA jangan terkecoh hanya pada ASEANnya. Tapi kita juga harus memperhatikan CAFTA (China Asean Free Trade Agreement, red). Sejak CAFTA, peranan China terhadap ekonomi kita makin besar, terutama impor. Dari data yang ada, ternyata impor barang-barang kita sebagian besar dari China. Sedangkan di ASEAN, impor kita hanya delapan persen," papar Kepala BI Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir dalam rapat Persiapan Pelaksanaan Menyongsong MEA di ruang rapat gedung A lantai II Kantor Gubernur, Senin (1/6).
Nilai impor Jawa Tengah dari China setiap tahun semakin tinggi, lanjutnya. Pada 2001, nilai impor hanya 10 persen. Hingga 2014, nilai impor sudah mencapai 41 persen. Sejak free trade empat tahun lalu, masuknya impor barang dari China memang sangat cepat. Termasuk, impor bahan baku kayu untuk meubel yang memiliki daya saing tinggi.
"Ternyata ini (impor bahan baku, red) memang harus kita waspadai. Karena itu, di usulan kami, perlu kita buat kawasan industri dari hulu sampai hilir. Jangan sampai kita ketergantungan dengan negara lain. Nanti kita kaitkan dengan technopark untuk pengembangannya," katanya.
Ketergantungan yang semakin besar kepada negara lain, imbuhnya, mengakibatkan negara maupun pelaku industri mengalami kesulitan ketika terjadi depresiasi terhadap nilai tukar rupiah. Padahal mestinya depresiasi nilai tukar rupiah akan membawa keuntungan bagi negara dan pelaku industri.
Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP  setuju dengan pendapat Kepala BI Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir. Menurutnya, ketika berbicara pasar riil untuk pertumbuhan ekonomi pemainnya adalah China dan India. Kedua negara tersebut dipandang Ganjar layak menjadi 'teman' ekonomi, meski ada tantangan yang menghadang.
"China dan India itu layak jadi 'teman' ekonomi. Sebab, sama-sama kapasitasnya gede dan penduduknya gede," tuturnya.
Sementara itu, untuk menghadapi MEA, Ganjar meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) memetakan produk unggulan daerah di 35 kabupaten/kota, lengkap dengan kapasitas dan lokasinya dengan menggunakan basis data dari Bank Indonesia. Dinperindag juga diminta membuat peta komoditas unggulan di tingkat ASEAN. Semua komoditas nantinya dibandingkan per comparison.
"Kita bandingkan semuanya langsung per comparison. Jadi kalau kita bicara juara meubel, musuh kita siapa. Bicara tekstil dan turunannya musuh kita siapa. Setelah kita list dari sana kita akan tahu. Saya bayangkan akan ada peta potensi pertempuran produk,"jelasnya.
Ganjar juga meminta Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertranduk) membuat peta serapan tenaga kerja.

Senin, 01 Juni 2015

Operasi Patuh Candi 2015 Polres Sukoharjo

Sukoharjo - Jajaran Polres Sukoharjo mengamankan sedikitnya 47 unit kendaraan bermotor dalam operasi gabungan Polres Sukoharjo dengan jajaran Polsek, Sabtu (30/5). Operasi gabungan dari semua satuan ini sengaja digelar dalam rangka operasi Patuh Candi 2015. "Operasi gabungan ini dalam rangka operasi Patuh Candi. Kita fokus pada kendaraan bermotor hasil tindak kejahatan, dan juga pelanggaran lalu lintas,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, Minggu (31/5).
Dalam operasi gabungan kali ini, sedikitnya 200 anggota polres dan polsek turun ke jalan Palem Raya, Solobaru. Pasalnya, diindikasikan di lokasi ini dijadikan tempat kumpul bagi remaja yang sering melakukan balapan liar dan juga tidak membawa helm serta kelengkapan kendaraan lainnya.
Dan dari hasil operasi, sebanyak 31 unit motor berhasil diamankan petugas Satlantas Polres Sukoharjo bersama dengan 25 STNK dan 8 SIM, dan 64 surat tilang. Sedangkan Satreskrim berhasil menyita 16 unit motor yang dicurigai sebagai barang bukti tindak pidana.
“Ada puluhan kendaraan yang kami sita dan dijaikan barang bukti pelanggaran, semuanya disimpan di kantor Satlantas Grogol dan Polsek Grogol,” tandas Kapolres.

Kasus Pengoyokan TNI AU Dilimpahkan ke Denpom

Sukoharjo - Polres Sukoharjo berkordinasi dengan DENPOM Surakarta dalam penanganan kasus pengroyokan anggota TNI AU di Solo Baru Minggu (31/5). Pasalnya, ada indikasi pelaku pengroyokan juga berasal dari anggota TNI.
“Kami telah berkordinasi dengan DENPOM IV/Solo untuk menangani kasus ini, karena adanya keterlibatan anggota TNI sendiri saat kejadian,” kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, Senin (1/6).
Sejauh ini kasus sudah dilimpahkan ke DENPOM IV Solo, namun kapolres tidak mengungkapkan dari kesatuan mana. Polisi juga memeriksa hasil rekaman CCTV saat kejadian, serta memeriksa beberapa saksi yang mengetahui secara langsung kejadian pada Minggu dini hari (31/5).
Sampai saat ini keempat korban, adalah Letda WJ, asal Jakarta, Pelda TG, asal Madiun, Serma ZK asal Ciracas dan Sertu AN asal Magetan masih menjalani perawatan.