Sukoharjo - Pengamat politik menilai pendidikan demokrasi oleh partai politik
tidak dilaksanakan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan sangat
minimnya calon ataupun tokoh yang muncul dalam pilkada 2015 kali ini.
“Saya menilai, partai politik masih terlalu mengedepankan sistem
berpolitik untung rugi. Sehingga ketika melihat situasi tidak begitu
menguntungkan, mereka cenderung apatis dan enggan memunculkan calon,”
kata Ketua KPU Sukoharjo, Kuswanto, Rabu (24/6).
Dikatakannya, di dalam berdemokrasi mestinya juga harus meperhatikan
target jangka panjang, bukan hanya target jangka pendek. Seperti dengan
memunculkan tokoh ataupun calon sejak dini agar lebih dikenal masyarakat
sebagai investasi pemimpin di masa depan.
Namun faktanya, partai politik di Sukoharjo cenderung melihat peluang
maupun potensi saat ini. Seperti, masih ragunya para partai politik
yang kalah jumlah suara untuk mencalonkan kadernya sebagai bupati
Sukoharjo.
Dengan sikap seperti ini, justru lebih menguntungkan partai besar
yang juga mempunyai calon incumbent. Selain lebih dahulu mempunyai
kesempatan untuk membranding calonnya, kalaupun nanti ada calon muncul
di akhir waktu, sangat sulit untuk memperkenalkan diri kepada publik.
“Selain itu semua, masyarakat juga sangat mungkin untuk bersikap
apatis terhadap sistem demokrasi. Dengan tidak menggunakan hak pilihnya,
sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak maksimal,”
tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar